Pada dasarnya, setiap bisnis membutuhkan sistem manajemen Data Center yang dapat mendukung bisnis secara penuh. Namun, mewujudkannya bukanlah hal yang mudah lantaran perlu adanya serangkaian praktik bisnis yang tertata dan berkesinambungan. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai manajemen data center, simak artikel berikut!
Apa Itu Manajemen Data Center?
Secara teori, pusat data adalah sebuah fasilitas yang dibangun untuk meletakkan sistem komputer dan komponen-komponennya sebagai penyimpanan data perusahaan. Elemen dasar dari pembentukan data center sendiri adalah software dan hardware, server, OS, security system, sistem penyimpanan serta berbagai elemen penting lainnya.
Karena memegang peranan yang krusial, perlu adanya pengawasan dan Manajament Data Center supaya kesinambungan bisnis tetap terjaga. Manajament Data Center merupakan serangkaian peran yang dilakukan oleh suatu tim perusahaan untuk mengelola operasi data center yang sedang beroperasi.
Hal ini termasuk manajemen layanan bisnis serta perencanaan kesinambungan bisnis untuk masa yang akan datang. Manajemen data center juga mendukung siklus operasional perusahaan, membantu dalam hal pengambilan keputusan yang strategis di bidang TI, serta mengantisipasi terjadinya kendala teknis atau non-teknis di masa depan.
Apa Itu Perencanaan Kesinambungan Bisnis?
Pada dasar perencanaan kesinambungan bisnis atau sering dikenal dengan Business Continuity Planning (BCP) merupakan strategi yang pebisnis buat untuk mengatasi berbagai masalah dan krisis yang mungkin terjadi. Tujuannya untuk menghindari dampak fatal dari masalah tersebut pada bisnis di kemudian hari.
BCP sendiri sangat bergantung pada struktur organisasi perusahaan tersebut, itulah kenapa perusahaan besar memecah setiap urusan pada beberapa divisi khusus. Tujuannya adalah untuk memecah masalah menjadi lebih kecil sehingga beban yang ditanggung perusahaan akan lebih ringan.
Selain mengatasi masalah, BCP juga memuat strategi pencegahan, penanganan serta layanan pasca bencana. Masing-masing divisi akan mengemban beban tersebut, sehingga masalah bisa segera teratasi.
Tidak hanya struktur organisasi dan individu di dalamnya yang berpengaruh pada pembuatan BCP, faktanya data center juga memiliki peran yang cukup berpengaruh. Peran dari data center adalah memastikan askes data lancar, sehingga penanganan masalah bisa lebih cepat.
Tidak hanya itu, dengan memiliki data center yang mumpuni, perusahaan dapat membangun manajemen pusat data dan juga sistem manajerial terpusat. Dengan begitu, masing-masing divisi dan individu di dalamnya, dapat terhubung secara real time dengan owner maupun jabatan yang berpengaruh dalam menentukan keputusan.
Dengan perpaduan manajemen data center dan BCP yang tepat, sebuah perusahaan dapat melakukan berbagai hal penting dengan lebih mudah. Bahkan hal ini bisa membantu meningkatkan profesionalitas dan kredibilitas perusahaan.
Belum lagi dengan mendukung terbentuknya BCP pada data center yang perusahaan miliki, maka akan ada berbagai hal positif seperti:
- Efektivitas pemantauan jarak jauh secara real time.
- Akses aman dengan kontrol penuh dari admin pusat.
- Efektifitas manajerial pada masing-masing divisi meningkat.
- Data akurat dari sistem komputer, dapat mencegah risiko yang lebih besar.
- Dan masih banyak lagi keuntungan lainnya.
Cara Memastikan Data center Siap Untuk BCP
Secara teori jika data center yang Anda kelola sudah memiliki perangkat yang mumpuni, serta software yang mendukung, pastinya data center tersebut siap mengembang beban BCP. Namun, bagaimana cara memastikan data center sudah siap untuk hal tersebut? Berikut cara yang bisa Anda lakukan:
1. Menganalisa Ruang Lingkup Rencana
Dalam merencanakan kelangsungan bisnis, Anda perlu mengidentifikasi dan menganalisa perlengkapan dan peralatan data center terlebih dahulu. Mulai dari lokasi backup data hingga situs cadangan harus tersedia informasi kontak darurat, personel kunci, dan penyedia situs cadangan tersebut.
Untuk melakukan ini, Anda harus banyak berkomunikasi dan berkolaborasi dengan divisi TI di perusahaan Anda. Pastikan Anda selalu aktif dalam memantau dan mengidentifikasi pengembangan BCP tersebut.
2. Membuat Program yang Mendukung Dokumentasi Dampak
Langkah berikutnya adalah membuat program atau sistem, yang mendukung kegiatan dokumentasi dampak bisnis atau lebih dikenal BIA (Business Impact Analysis). Target analisa adalah dampak pada produk utama, namun dengan metode yang tepat Anda bisa membuat aplikasi yang lebih mumpuni.
3. Melakukan Perencanaan dengan Matang
Dari hasil analisa risiko dan juga dampak yang terjadi, Anda bisa mulai membuat perencanaan yang matang. Mulai dari upaya pencegahan, solusi, dan penanganan. Setelah itu, Anda bisa mulai pengembangkan rencana dengan mind maping, lalu melakukan simulasi dengan berbagai contoh kasus.
Nah, itulah beberapa informasi penting mengenai Data Center, BCP, dan juga cara memastikan keduanya siap untuk mendukung bisnis yang Anda kembangkan. Dengan peranan yang besar, ada baiknya Anda segera memperbaiki dan menyiapkan data center dan BCP dengan lebih optimal!