Data center memang rentan terhadap berbagai jenis bencana, mulai dari yang sifatnya alamiah seperti gempa bumi, banjir, badai, hingga bencana yang bersifat manusiawi seperti serangan siber, kebakaran, atau kesalahan manusia.
Pemadaman listrik mendadak juga bisa menjadi masalah besar. Maka dari itu, penting untuk memiliki strategi pemulihan bencana yang baik untuk melindungi data dan operasional data center.
Langkah-langkah Pemulihan Bencana untuk Data Center
Setelah terjadi bencana, dibutuhkan serangkaian strategi atau rencana darurat data center untuk pemulihan. Beberapa strategi pemulihan bencana pada data center yang perlu Anda lakukan adalah sebagai berikut:
- Pencadangan Data (Backup). Melakukan pencadangan data secara teratur dan menyimpan salinan cadangan di lokasi yang aman di luar data center. Pencadangan ini dapat mencakup data, konfigurasi sistem dan informasi kritis lainnya
- Pemulihan Situs (Site Recovery). Merencanakan dan mengimplementasikan strategi pemulihan situs yang memungkinkan data center beralih ke lokasi cadangan jika situs utama mengalami kerusakan atau tidak dapat diakses
- Virtualisasi dan Cloud Computing. Menggunakan teknologi virtualisasi dan komputasi awan untuk menciptakan lingkungan yang dapat dipulihkan dengan cepat. Ini memungkinkan migrasi aplikasi dan layanan ke server cadangan atau infrastruktur awan dengan cepat
- Pengelolaan Kapasitas. Memahami kapasitas data center dan memastikan adanya sumber daya cadangan yang cukup untuk menangani lonjakan beban saat pemulihan bencana. Ini termasuk perencanaan untuk meningkatkan kapasitas saat diperlukan
- Uji dan Pelatihan Reguler. Melakukan uji simulasi pemulihan bencana secara teratur untuk memastikan bahwa semua prosedur dan sistem berfungsi seperti yang diharapkan. Pelatihan juga penting untuk memastikan bahwa tim IT dapat merespons dengan cepat dan efektif selama situasi darurat
- Keamanan Fisik dan Logis. Memastikan bahwa data center dilindungi secara fisik dan logis. Ini melibatkan pengamanan fisik gedung, akses terbatas, serta perlindungan terhadap ancaman siber seperti serangan malware atau peretasan
- Rencana Komunikasi Darurat. Mengembangkan rencana komunikasi yang jelas untuk mengkoordinasikan respons tim selama bencana. Ini termasuk cara berkomunikasi dengan staf, mitra bisnis, dan pihak berkepentingan lainnya
- Pemantauan Terus-menerus. Melakukan pemantauan terus-menerus terhadap kinerja data center untuk mendeteksi potensi masalah sebelum mereka menjadi bencana. Pemantauan mencakup suhu, kelembaban, pemakaian daya dan parameter penting lainnya.
Dengan mengimplementasikan strategi pemulihan bencana data center dan rencana darurat di atas, data center Anda bisa memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap berbagai jenis bencana. Untuk perlindungan yang lebih optimal bagi data center Anda, hubungi PT. NPS Pemuda Berdikarisma sekarang juga!