5 Penyebab Utama Kegagalan pada Baterai UPS

5 Penyebab Utama Kegagalan pada Baterai UPS

Uninterruptible Power Supply (UPS) adalah perangkat yang dapat menyuplai energi listrik sementara saat sumber utama mengalami kegagalan daya. Perangkat ini sangat dibutuhkan di kantor, pabrik, bahkan rumah sakit. Fungsinya untuk mencegah masalah pada peralatan elektronik yang digunakan karena listrik tidak padam sesuai prosedur.

Nah, komponen utama pada sebuah UPS adalah baterai. Jika baterai tidak mumpuni, perangkat ini tidak akan berfungsi secara maksimal. Baterai juga dapat mengalami kegagalan sehingga peralatan elektronik tidak mendapatkan suplai daya seperti yang diharapkan saat aliran listrik terputus.

Apabila kegagalan peralihan daya tersebut terjadi di rumah sakit, masalah serius bisa terjadi. Pasalnya, ada berbagai peralatan medis yang menggunakan daya listrik di rumah sakit. Pada kasus tertentu, nyawa pasien sangat bergantung pada fungsi peralatan tersebut. Karena itu, pengguna UPS di rumah sakit perlu memperhatikan faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan pada baterai.

1.     Cara Penyimpanan Baterai yang Tidak Sesuai

Masalah pada baterai UPS dapat terjadi apabila cara penyimpanan yang dilakukan kurang tepat. Lazimnya, sebuah UPS dapat memiliki umur yang cukup panjang jika dirawat dengan baik, termasuk ketika disimpan dalam kondisi yang sesuai ketentuan. Hal ini berkaitan dengan suhu penyimpanan baterai yang ideal, yaitu 50 ℉ (10℃) atau kurang.

Bukan hanya itu, fungsi baterai juga otomatis tidak optimal apabila daya dibiarkan tidak terisi selama beberapa bulan. Karena itu, pengguna disarankan untuk mengisi daya baterai setiap 3-4 bulan meskipun sedang berada dalam masa penyimpanan. Penyebabnya, baterai UPS memiliki bagian timbal-asam yang selalu mengeluarkan energi kecil, bahkan saat tidak digunakan.

Jika pengisian secara berkala tidak dilakukan saat baterai disimpan, kegagalan dalam penggunaan bisa saja terjadi. Bahkan, baterai UPS dapat kehilangan kapasitas secara permanen dalam waktu 6 bulan. Dalam kondisi ini, saat daya listrik utama tiba-tiba terputus, perangkat elektronik pun tidak akan mendapatkan daya alternatif sebagaimana harusnya.

2.     Suhu Lingkungan di Sekitar UPS Kurang Tepat

Tahukah Anda bahwa UPS harus berada di tempat dengan kondisi suhu ideal saat digunakan agar masa pakainya berlangsung lama. Umumnya, baterai UPS harus diletakkan di tempat khusus dengan suhu sekitar 77 ℉ (25℃). Hal ini dilakukan guna menjaga kinerja baterai dan masa pakai UPS.

Peningkatan suhu pada lingkungan sekitar UPS ternyata sangat berpengaruh pada baterainya. Menurut aturan yang umum diakui, masa pakai baterai UPS akan berkurang hingga 50% tiap peningkatan 15 ℉ dari suhu yang disarankan.

Hal yang terjadi pada UPS ketika suhu tidak sesuai dengan ketentuan adalah penumpukan kristal timbal sulfat. Namun, kondisi ini berlaku apabila baterai UPS berada dalam suhu tersebut dalam jangka waktu lama. Perlu diketahui, penumpukan sulfat akan mempersingkat masa pakai baterai serta membuat waktu pengisian ulang baterai makin lama.

Untuk mencegah kegagalan baterai UPS karena suhu yang tak ideal, Anda perlu melakukan pemeriksaan serta pemeliharaan rutin. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi masalah yang terjadi karena suhu sekitar UPS. Salah satu solusi alternatif untuk menurunkan suhu adalah mengatur ventilasi secara tepat.

Bukan hanya saat suhu tinggi, suhu rendah pun dapat menyebabkan kegagalan pada baterai, terutama ketika sedang posisi charging. Suhu rendah akan menimbulkan terjadinya pengendapan logam Lithium dan mengakibatkan irreversible capacity loss dan short-circuit.

3.     Baterai UPS Digunakan Terlalu Lama

Kegagalan lainnya dapat ditimbulkan oleh pemakaian baterai UPS yang terlalu lama. Ketika beroperasi secara berlebihan, kapasitas baterai untuk menyuplai daya sementara pada perangkat elektronik yang digunakan akan makin berkurang.

Saat energi listrik utama terputus, daya dalam baterai UPS yang terhubung pada perangkat akan terpakai. Kemudian, baterai UPS akan melakukan pengisian ulang ketika daya listrik alternatif seperti genset. Tujuannya supaya UPS bisa digunakan kembali. Ini disebut sebagai siklus pelepasan.

Tiap UPS mengalami pengosongan dan pengisian ulang dalam jangka waktu yang panjang, kapasitas baterai biasanya akan makin berkurang. Jika tidak dipantau kondisinya, kegagalan baterai UPS mungkin saja telah terjadi.

4.     Tegangan Float Tidak Tepat

Tiap baterai UPS diproduksi dengan desain tertentu dari produsen, termasuk di antaranya besar tegangan yang harus digunakan saat mengisi baterai. Apabila baterai tidak disi sesuai ketentuan bawaan tersebut, dapat terjadi kerusakan yang akhirnya dapat menimbulkan kegagalan pada baterai UPS.

Salah satu yang terjadi ketika pengisian daya tidak sesuai dengan tegangan yang dianjurkan adalah terbentuknya kristal sulfat pada pelat baterai. Kristal tersebut kemudian akan mengeras. Biasanya kondisi ini terjadi jika pengisian menggunakan tegangan rendah. Jika berlangsung dari waktu ke waktu, kapasitas baterai akan makin cepat berkurang.

Sebaliknya, apabila tegangan float terlalu tinggi, akan timbul gas hidrogen dan oksigen yang terlalu banyak. Ini menyebabkan terjadinya kekeringan internal kemudian mengakibatkan kegagalan baterai. Bahkan, jika tegangan sangat berlebihan, dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan.

5.     Penggunaan Baterai yang Salah

Jangan menggunakan baterai yang salah untuk sebuah UPS. Tiap perangkat tersebut telah diatur ketentuannya supaya dapat berfungsi secara baik. Menggunakan baterai yang tidak ditujukan untuk kebutuhan UPS akan berpengaruh terhadap fungsi UPS secara umum.

Baterai UPS telah didesain khusus untuk menghasilkan energi dalam jumlah yang sangat besar untuk digunakan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Biasanya, UPS akan bertahan selama 15 menit sebelum daya listrik alternatif seperti genset sudah tersambung.

Kualifikasi baterai UPS sangat berbeda dengan baterai lain, misalnya baterai perangkat telekomunikasi. Jenis baterai tersebut memang dirancang untuk jangka waktu yang cukup panjang, yaitu sekitar 4-8 jam. Karena itu, memaksa menggunakan baterai lain untuk kebutuhan UPS atau pun sebaliknya sama sekali tidak tepat dan dapat menyebabkan kegagalan fungsi.

Bagi pengguna UPS, kegagalan fungsi baterai dapat menjadi musibah yang tidak diharapkan. Meskipun putusnya aliran listrik hanya berlangsung selama beberapa waktu, pada beberapa kasus dapat menjadi titik kritis. Kondisi tersebut bisa diperhatikan terutama di sebuah rumah sakit.

Fungsi UPS di rumah sakit memang sangat penting. Ada banyak nyawa yang bergantung pada alat-alat medis yang digunakan. Perubahan daya sedetik pun bisa menimbulkan masalah pada keberlangsungan hidup seorang pasien. Hal ini tentu sangat tidak diinginkan, baik oleh pihak rumah sakit maupun pasien yang bersangkutan.

Karena itu, sangat penting memilih penyedia UPS yang tepat. Penyedia tersebut sebaiknya juga menyediakan layanan pemeliharaan untuk memantau kondisi dan kualitas baterai UPS. Salah satu contohnya seperti yang dilakukan spesialis pemeliharaan UPS Liebert Vertiv terbaik di Jakarta.

Jadi, inilah beberapa penyebab kegagalan yang mungkin terjadi pada baterai UPS. Sangat penting untuk mencegahnya dari awal dengan cara menghindari faktor-faktor penyebab kegagalan. Dengan demikian, Anda pun bisa mencegah terjadinya masalah pada peralatan yang digunakan, baik di rumah sakit maupun tempat lain.

author avatar
NPS Admin

Data Center Service, Design & Engineering Expert