Hal yang paling tidak disukai oleh pengunjung toko adalah antrean panjang. Sebuah survei mengemukakan bahwa 71% orang lebih menyukai teknologi yang memungkinkan mereka membeli barang tanpa terjebak antrean panjang. Atas dasar inilah toko tanpa penjaga mulai bermunculan. Untuk memungkinkan terwujudnya hal itu, power backup mutlak diperlukan.
Toko tanpa penjaga tidak hadir tanpa risiko. Selain tidak ada yang menjaga barang-barang, keberadaan orang-orang yang tidak jujur adalah ancaman besar. Untuk mengurangi risiko tersebut, toko tanpa penjaga perlu dibekali dengan teknologi self-checkout termasuk sistem keamanan seperti kamera tambahan dan sistem pendukung untuk menanggulangi penyalahgunaan sistem checkout tersebut.
Dampak Self-Checkout pada Sistem TI Toko
Tren ini menunjukkan salah satu contoh perubahan digital yang mendorong perkembangan TI untuk toko. Masa ketika toko dan mini market hanya didukung oleh sistem internet biasa sudah berakhir. Kini, beberapa toko sudah disokong dengan teknologi self-checkout dan keamanan tingkat tinggi yang membuatnya semakin mirip pusat data kecil.
Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mengelola kerumitan yang bertambah adalah memastikan kesesuaian kapasitas dan sistem TI di infrastruktur yang menggunakan sistem rumit tersebut. Kemungkinan hal paling penting dari infrastruktur TI itu adalah uninterruptible power supply (UPS).
UPS memberikan daya terus-menerus untuk memastikan jaringan internet dan aplikasi penting, seperti self-checkout dan sistem keamanan tidak mati dalam keadaan genting. UPS melakukannya dengan mengalirkan sumber daya cadangan yang membuat sistem TI tetap bekerja ketika aliran daya sedang terganggu. Misalnya, UPS dapat memunculkan kembali belanjaan yang hampir hilang akibat pemadaman.
Mempersiapkan Backup Power
Sistem UPS yang tepat dan diletakkan sedemikian rupa untuk menyokong kebutuhan jaringan toko lebih dari sekadar memastikan ketersediaan sistem TI. Keberadaannya juga memastikan teknologi baru dapat ditambahkan dengan sedikit gangguan dan memungkinkan Anda melakukan pemantauan terpusat ke beberapa lokasi berbeda. Ketika memilih sistem UPS untuk sebuah toko, perhatikan beberapa faktor berikut.
- Kapasitas UPS.
Kapasitas sistem UPS yang dibutuhkan tergantung oleh beban peralatan yang digunakan, faktor daya keluar UPS, dan rencana pengembangan. Kapasitas UPS biasanya dibedakan berdasarkan voltase dan ampere, tetapi sebagian besar pabrik juga menunjukkan kapasitas dalam watt.
Cara untuk memilih UPS dengan kapasitas yang sesuai adalah mengalikan total watt peralatan TI yang digunakan dengan 1,2 untuk mengurangi risiko kelebihan daya. Pengecualian perlu dilakukan jika ada sistem teknologi tambahan. Jika itu terjadi, perkirakan seberapa besar daya yang diperlukan dan buatlah persiapan untuk mengakomodasi kebutuhan daya tambahan dengan menambahkan kapasitas atau melakukan perencanaan pembelian unit UPS baru.
- Topologi UPS
Kemampuan UPS untuk memberikan daya yang konsisten ke peralatan yang didukungnya tergantung pada tipologi atau desain internal sistem itu. Ada tiga topologi utama yang biasa digunakan di sistem UPS untuk digunakan di toko, yaitu: standby, line interactive, dan konversi ganda online.
Jika beban daya berada di bawah 1500 CA, UPS tipologi standby adalah pilihan terbaik yang memberikan kapasitas daya lebih rendah dan lebih murah. Jika daya masuk cukup stabil, UPS line interactive dapat memberikan daya yang sesuai. Ketika kualitas daya buruk, Anda membutuhkan UPS konversi ganda karena mampu melindungi sistem dari berbagai gangguan daya.
- Ketahanan Baterai UPS
Sistem UPS termasuk baterai yang memasok daya ke peralatan TI ketika terjadi gangguan. Mengingat banyak toko yang tidak memasang backup power, sistem baterai UPS menentukan berapa lama peralatan dan aplikasi bisa terus berjalan ketika terjadi pemadaman.
Anda perlu memantau kinerja baterai untuk memastikan baterai memberikan kapasitas dan ketahanan yang sesuai ketika dibutuhkan. Gunakan baterai ion litium yang lebih tahan lama sehingga mengurangi frekuensi penggantian baterai.
- Konektivitas UPS
Jika TI dipasang di beberapa tempat, Anda perlu memantau dan mengatur infrastruktur TI dari jauh. Sistem UPS dari sebagian besar pabrik besar dapat dirombak menggunakan kartu komunikasi sehingga beberapa platform dapat terhubung untuk membantu usaha pengaturan dan pengelolaan jarak jauh.
Anda juga dapat menghubungkan sensor suhu dan kelembagaan ke UPS untuk memantau kondisi lingkungan. Baterai UPS biasanya cukup sensitif terhadap suhu. Setiap kali suhu naik 8,3oC di atas suhu operasi biasanya yang berada di 25oC, usia baterai akan berkurang 50%.
- Perawatan UPS
Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah bagaimana layanan UPS dan penggantian baterai dilakukan. Sebagian besar pemilik toko tidak mau pegawainya melakukan maintenance mandiri. Oleh karena itu, pilihlah penyedia layanan yang dekat dengan lokasi toko agar dapat melakukan maintenance tersebut.
PT NPS Pemuda berdikarisma adalah distributor UPS Vertiv di Indonesia dengan teknisi ahli yang tersebar di 15 kota sehingga dapat melakukan perawatan UPS dengan mudah.